Badai Petir, Ancaman Baru untuk Hutan Tropis

Rubio, rekan Gora yang juga peneliti hutan, menggambarkan pengalaman berada di tengah badai tropis sebagai peristiwa yang tak terlupakan—udara yang tiba-tiba berubah, langit menghitam, dan badai menerjang dengan hebatnya. Namun selama ini, badai dianggap lebih sebagai gangguan lapangan ketimbang faktor utama kematian pohon.

Setelah menganalisis ulang berbagai data sebelumnya, tim peneliti menemukan bahwa badai bisa menjelaskan pola kematian pohon dan penurunan cadangan karbon di hutan tropis dengan tingkat akurasi yang serupa, bahkan lebih baik daripada kekeringan dan suhu tinggi. Tambahan data badai juga mengubah kesimpulan dari studi terdahulu mengenai hubungan antara suhu ekstrem dan kehilangan karbon—ternyata badai memainkan peran tersembunyi yang sangat signifikan.

Kenyataannya, badai dan kekeringan sering terjadi bersamaan. Di wilayah Amazon selatan, misalnya, badai petir sangat aktif sementara tekanan air juga tinggi. Di sinilah perubahan iklim memberi dampak yang paling ekstrem.

Ironisnya, dalam berbagai kebijakan iklim global, ancaman badai konvektif kecil ini nyaris tak disebutkan. Ian McGregor, salah satu penulis studi, mengaku tak pernah mendengar badai ini disebut dalam kuliah atau buku-buku akademik tentang iklim. Padahal, dengan dampaknya yang sangat besar terhadap pohon dan penyimpanan karbon, badai ini seharusnya masuk dalam model iklim masa depan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *