Produksi Energi Terbarukan Tidak Serta Merta Mengurangi Produksi Energi Fosil di Amerika

Temuan ini menunjukkan bahwa upaya transisi energi membutuhkan pendekatan kebijakan yang lebih tegas dan terfokus. Menurut Thombs, hanya mengandalkan pertumbuhan energi terbarukan belum cukup. Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan tambahan yang secara langsung membatasi produksi bahan bakar fosil. Contohnya termasuk pajak karbon, batasan produksi, dan kebijakan untuk tidak mengeksplorasi cadangan fosil tertentu.

Fakta bahwa bahan bakar fosil menjadi penyumbang lebih dari 75% emisi gas rumah kaca dan hampir 90% emisi karbon dioksida, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, membuat peralihan ini semakin mendesak. Meskipun investasi dalam energi terbarukan terus meningkat dan kini mencakup porsi terbesar dalam proyek energi baru, peralihan tersebut belum sepenuhnya menggantikan energi fosil.

Studi ini menggunakan pendekatan analisis data yang kuat dan mencakup produksi energi per kapita dari berbagai jenis bahan bakar, termasuk energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, biomassa, dan biofuel, serta bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *