Dengan demikian, resiliensi peradaban Islam tidak bersumber pada struktur kekuasaan atau kemewahan kota, tetapi pada kekuatan ide, spiritualitas, dan solidaritas umat. Bahkan ketika pedang telah disarungkan dan istana-istana runtuh, peradaban ini tetap hidup dalam masjid, dalam hati umatnya, dan dalam ide-ide yang diwariskan dari generasi ke generasi. Inilah rahasia sejati dari daya tahan luar biasa peradaban Islam.[]