Yang paling unik dan belum tertandingi oleh peradaban lain adalah kuş evleri, rumah-rumah kecil berukir indah yang dibangun untuk burung. Terpasang di dinding luar masjid, madrasah, dan bangunan umum, struktur ini bukan hanya simbol estetika, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap burung-burung liar. Sementara itu, di Mesir dan Persia, menara merpati dibangun bukan hanya sebagai tempat berlindung, tetapi juga sebagai sumber pupuk alami—menggabungkan nilai ekologis dan kasih sayang dalam satu bangunan.
Sebagai pembanding, peradaban lain juga memiliki relasi dengan burung, namun dengan pendekatan yang berbeda. Di Romawi Kuno, bangunan yang disebut dovecote digunakan untuk beternak burung merpati sebagai sumber daging, komunikasi, dan pupuk. Fungsinya lebih pragmatis daripada etis. Di Eropa abad pertengahan, khususnya Prancis dan Inggris, menara merpati hanya boleh dimiliki oleh kaum bangsawan sebagai simbol status. Burung dijadikan simbol kekuasaan, bukan makhluk yang layak dilindungi karena belas kasih.