Tiga Tahun Lagi Krisis Iklim Tak Terbendung?

Para peneliti menekankan bahwa tingginya suhu pada tahun 2024 tidak lagi dianggap luar biasa, karena sudah sesuai dengan tren dampak perubahan iklim yang disebabkan manusia. Variabilitas alami cuaca turut memperkuat lonjakan suhu ini, namun kontribusi utamanya tetap berasal dari aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.

Penting untuk dicatat bahwa kenaikan suhu 1,5°C dalam satu tahun belum berarti pelanggaran terhadap Kesepakatan Paris. Namun, tren ini menegaskan bahwa emisi terus bergerak ke arah yang salah. Dampaknya hanya akan berhenti jika emisi karbon dari bahan bakar fosil dan deforestasi mencapai nol bersih.

Jika dilihat dari periode 2015 hingga 2024, rata-rata suhu global telah meningkat sekitar 1,24°C dibandingkan masa pra-industri. Dari jumlah ini, 1,22°C berasal dari ulah manusia. Artinya, hampir seluruh pemanasan yang terjadi selama dekade terakhir sepenuhnya disebabkan oleh aktivitas manusia.

Selama sepuluh tahun terakhir, rata-rata sekitar 53 miliar ton karbon dioksida setara dilepaskan ke atmosfer setiap tahun. Kenaikan ini terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan hilangnya tutupan hutan. Bahkan, pada tahun 2024, emisi dari penerbangan internasional telah kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *