Profesor Piers Forster dari University of Leeds yang juga penulis utama studi ini menyatakan bahwa laju dan tingkat pemanasan global saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Emisi gas rumah kaca yang tetap tinggi menyebabkan lebih banyak orang terdampak oleh risiko iklim yang membahayakan. Sejak laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) terakhir tahun 2021, suhu terus meningkat setiap tahun, mengindikasikan bahwa kebijakan iklim saat ini masih belum cukup untuk menghadapi tantangan yang ada.
Tahun ini, para ilmuwan internasional menambahkan dua indikator baru dalam laporan perubahan iklim global, yaitu kenaikan permukaan laut dan curah hujan daratan global, sehingga totalnya menjadi sepuluh indikator. Langkah ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi sistem iklim dunia saat ini, terutama untuk membantu para pembuat kebijakan mengambil langkah yang tepat.
Pada tahun 2024, kenaikan suhu permukaan bumi tercatat mencapai 1,52°C dibandingkan masa pra-industri, dan sekitar 1,36°C di antaranya disebabkan oleh aktivitas manusia. Laju pemanasan yang tinggi ini merupakan akibat dari emisi gas rumah kaca global yang tetap berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.