Masa depan bumi tidak hanya bergantung pada teknologi hijau atau konferensi perubahan iklim, tapi juga pada karakter pemimpin yang berani, adil, dan bertanggung jawab. Kepemimpinan Umar bin Khattab bukan hanya pelajaran sejarah, melainkan cermin masa depan. Dunia membutuhkan Umar baru—yang tidak tunduk pada industri, yang tidak takut mengambil sikap, dan yang berjalan di tengah rakyatnya, bukan di balik pagar kekuasaan.
Jika kita menjadikan semangat Umar sebagai inspirasi, maka krisis iklim bukanlah akhir, melainkan awal perubahan. Sebuah peradaban tidak runtuh hanya karena suhu naik beberapa derajat, tetapi karena kehilangan keberanian moral untuk bertindak. Umar telah menunjukkan bahwa satu orang dapat mengubah arah sejarah—dengan keadilan, keberanian, dan kasih kepada sesama, berlandaskan ajaran Islam.[]