Profesor Isabel Montañez dari University of California Davis mengatakan bahwa apa yang terjadi sekarang ini ibarat “sendawa karbon” yang dibuat manusia, namun dengan kecepatan dua hingga tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan peristiwa purba. Ini jelas menjadi sinyal bahaya bagi keberlanjutan ekosistem laut.
Dampak dari sendawa karbon purba itu terlihat jelas dalam catatan geologi. Setiap kali peristiwa ini terjadi, perkembangan keanekaragaman hayati laut seakan berhenti. Meski tidak selalu diikuti kepunahan massal, kehidupan laut sangat tertekan selama masa anoksia tersebut.
Para peneliti menekankan bahwa pelajaran dari masa lalu ini seharusnya membuka mata kita. Kita tidak boleh merasa aman hanya karena kondisi Bumi kini berbeda dari jutaan tahun lalu. Justru dengan perubahan yang lebih cepat, risikonya bisa lebih parah.
Studi ini juga menjadi bukti bahwa laut sangat sensitif terhadap perubahan kadar karbon dioksida di atmosfer. Karbon yang kita lepaskan hari ini bisa memicu bencana yang efeknya bertahan selama ribuan tahun ke depan.