Hengen juga meneliti bagaimana tidur memengaruhi criticality. Tidur ternyata berperan seperti tombol reset, mengembalikan otak ke kondisi optimalnya. Hal ini menjelaskan mengapa kurang tidur meningkatkan risiko Alzheimer. Bahkan, terapi berbasis tidur yang dirancang khusus mungkin dapat membantu memperbaiki keseimbangan otak dan memperlambat gejala Alzheimer.
Ke depan, para ilmuwan berharap teori ini dapat menjelaskan lebih banyak hal tentang kemampuan luar biasa otak manusia. Mungkin saja, seseorang yang sangat kreatif berada sangat dekat dengan criticality di bagian otaknya yang mengatur ide. Siapa tahu, bakat yang belum tergali bisa terlihat dengan memahami criticality ini.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Neuron pada 25 Juni 2025 oleh Washington University di St. Louis. Hengen berharap temuan ini dapat menginspirasi dokter, ilmuwan, dan masyarakat luas untuk lebih memahami pentingnya menjaga keseimbangan otak.[]