Indonesia Negara Fatherless?

Ketidakhadiran figur ayah menimbulkan sejumlah krisis pada generasi muda. Identitas diri menjadi kabur karena hilangnya role model utama. Anak-anak yang tumbuh tanpa ayah lebih rentan terlibat dalam perilaku menyimpang, kekerasan, atau kriminalitas. Di samping itu, mereka juga kesulitan mengembangkan empati sosial karena kehilangan contoh langsung dalam keluarga tentang relasi yang penuh tanggung jawab dan kasih sayang.

Penelitian global menunjukkan keterkaitan fatherlessness dengan peningkatan kekerasan dan kriminalitas. Anak-anak tanpa figur ayah yang mendampingi mereka secara emosional lebih rentan merasa terpinggirkan dan marah terhadap sistem sosial. Ini berpotensi meletup dalam bentuk kenakalan remaja, konflik horizontal, bahkan radikalisasi.

Ayah tak hanya berperan dalam ekonomi keluarga, tetapi juga sebagai penjaga nilai, narasi moral, dan sejarah keluarga. Ketika ayah absen, baik secara fisik maupun emosional, anak kehilangan akses terhadap nilai-nilai luhur yang diwariskan lintas generasi. Ini membuat narasi moral bangsa terputus dan identitas kebangsaan menjadi rapuh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *