Di sisi lain, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program pembangunan yang selama ini berdampak pada hutan. Program food estate, misalnya, harus dikaji ulang agar tidak menjadi dalih baru bagi pembukaan hutan alam. Perlu pendekatan inovatif untuk menciptakan ketahanan pangan tanpa merusak lingkungan.
Peran dunia usaha tidak bisa dikesampingkan dalam upaya menghentikan deforestasi. Perusahaan-perusahaan besar harus diminta berkomitmen secara nyata pada prinsip pembangunan berkelanjutan. Pengawasan dan sanksi terhadap pelanggaran harus ditegakkan tanpa kompromi, agar kepentingan kapitalis tidak terus menggerogoti hutan Indonesia.
Situasi kuota deforestasi yang telah habis ini adalah alarm keras bagi Indonesia. Jika tidak segera diambil langkah-langkah konkret, maka peluang Indonesia untuk memenuhi komitmen iklimnya akan semakin kecil. Lebih dari itu, generasi mendatang akan mewarisi bumi yang rusak dan penuh bencana ekologis.
Kini, pilihan ada di tangan kita semua. Apakah Indonesia akan terus melaju di jalur deforestasi yang didorong oleh kepentingan kapitalis, atau berbalik arah menuju pembangunan yang benar-benar berkelanjutan? Masa depan hutan Indonesia, dan iklim dunia, sangat bergantung pada langkah yang diambil hari ini.[]