CT scan dada memang bisa mendeteksi tumpukan kalsium di pembuluh darah jantung, yang berhubungan dengan risiko serangan jantung. Biasanya, untuk mengukur kadar kalsium secara akurat digunakan CT scan jenis gated yang disesuaikan dengan detak jantung agar hasilnya lebih jelas. Namun kenyataannya, sebagian besar CT scan dada yang dilakukan untuk pemeriksaan rutin adalah jenis nongated. Para peneliti menyadari bahwa kadar kalsium tetap dapat terlihat di hasil CT scan nongated ini. Hal inilah yang mendorong mereka menciptakan AI-CAC, algoritma deep learning yang mampu mengukur kadar kalsium pada arteri koroner meski dari hasil scan nongated, dan memprediksi risiko serangan jantung.
Model AI-CAC ini dilatih menggunakan ribuan CT scan dada para veteran yang dikumpulkan dari 98 pusat medis VA di Amerika. Dalam pengujian terhadap 8.052 hasil CT scan, teknologi ini berhasil mengidentifikasi keberadaan kalsium dengan akurasi hampir 90 persen. Bahkan, AI-CAC juga mampu menilai apakah skor kalsium menunjukkan risiko sedang atau tinggi terhadap penyakit jantung. Pasien dengan skor kalsium sangat tinggi (lebih dari 400) memiliki risiko kematian 3,49 kali lipat lebih tinggi dalam 10 tahun dibandingkan mereka yang skornya nol. Empat ahli jantung yang meninjau temuan ini menyatakan hampir seluruh pasien dengan skor sangat tinggi itu seharusnya mendapatkan terapi penurun lipid.