Bahan Bangunan Hidup yang Mampu Menyerap CO₂ dari Udara

Sianobakteri dikenal sebagai salah satu makhluk hidup tertua di bumi yang sangat efisien dalam berfotosintesis, bahkan dengan cahaya yang sangat lemah. Selain menghasilkan biomassa, bakteri ini mengubah lingkungan kimia di sekitarnya sehingga membentuk karbonat padat seperti kapur. Karbonat ini mengunci CO₂ dalam bentuk yang jauh lebih stabil dibandingkan biomassa. Dalam uji laboratorium, bahan ini bisa menyerap sekitar 26 miligram CO₂ per gram bahan selama 400 hari, sebagian besar dalam bentuk mineral.

Hidrogel yang digunakan sebagai media hidup bakteri ini memungkinkan cahaya, air, karbon dioksida, dan nutrisi mengalir dengan baik, sehingga bakteri dapat tumbuh merata di dalam bahan. Bentuk struktur bahan ini juga dirancang agar permukaannya luas, cahaya mudah masuk, dan nutrisi tersebar merata. Dengan desain ini, bakteri tetap hidup dan aktif selama lebih dari setahun.

Para peneliti memandang bahan bangunan hidup ini sebagai cara baru yang ramah lingkungan untuk membantu mengurangi CO₂ di atmosfer. Ke depannya, bahan ini diharapkan bisa digunakan sebagai pelapis dinding gedung sehingga bisa menyerap CO₂ sepanjang usia bangunan. Saat ini, konsep ini telah diujicoba dalam bentuk instalasi di pameran arsitektur dunia. Di Paviliun Kanada di Venesia, struktur setinggi tiga meter dari bahan ini mampu menyerap CO₂ setara dengan pohon pinus berusia 20 tahun. Sementara di Milan, instalasi bernama Dafne’s Skin menunjukkan bagaimana mikroorganisme bisa memperindah sekaligus menyehatkan bangunan dengan mengikat CO₂.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *