Gula Laut Teripang Berpotensi Menghentikan Penyebaran Kanker

Berbeda dari obat-obatan penghambat Sulf-2 lainnya yang bisa menyebabkan gangguan pembekuan darah, senyawa dari teripang ini tidak memiliki efek samping seperti itu. Ini menjadikannya lebih aman dan menjanjikan untuk dikembangkan sebagai terapi kanker berbasis laut. Bahkan dari segi produksi, senyawa alami dari laut cenderung lebih bersih dan berisiko rendah dalam hal penularan virus, dibandingkan dengan senyawa berbasis hewan darat seperti babi.

Namun, tantangan berikutnya adalah produksi senyawa ini dalam skala besar. Jumlah teripang di alam tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri farmasi, dan oleh karena itu para ilmuwan kini berupaya untuk menciptakan senyawa ini secara sintetis di laboratorium. Jika berhasil, penelitian ini dapat membuka jalan baru dalam pengobatan kanker yang lebih aman, efektif, dan berkelanjutan.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Glycobiology edisi Juni 2025 dan dipimpin oleh Marwa Farrag bersama tim peneliti dari Universitas Mississippi dan Universitas Georgetown. Dukungan penelitian ini berasal dari sejumlah hibah bergengsi termasuk dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat. Temuan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama lintas disiplin dalam mengatasi penyakit kompleks seperti kanker, karena penelitian ini melibatkan ahli dari bidang biokimia, farmasi, biologi komputasi, hingga spektrometri massa.[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *