Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan melakukan eksperimen di dua lokasi terumbu karang di Karibia, yaitu Puerto Rico dan St. Croix. Mereka secara sementara menghilangkan ikan gobi pembersih dari beberapa lokasi dan membandingkan komposisi mikroba dan kadar nutrisi di air dengan lokasi lain yang masih memiliki ikan pembersih. Penelitian ini juga memperhatikan ikan damselfish, pelanggan tetap dari para pembersih laut itu.
Hasilnya cukup menarik. Lokasi yang masih memiliki ikan pembersih cenderung lebih ramai dikunjungi oleh berbagai jenis ikan dibandingkan lokasi yang ikannya dihilangkan. Selain itu, perbedaan signifikan ditemukan dalam keragaman mikroba yang hidup di air di sekitar terumbu karang. Namun, para peneliti juga menemukan bahwa efek tersebut tidak selalu sama. Faktor seperti jenis substrat dan kondisi lingkungan terumbu turut memengaruhi bagaimana ikan pembersih membentuk komunitas mikroba di sekitarnya. Setiap terumbu karang memiliki “sidik jari mikroba” yang unik, dan keberadaan ikan pembersih tampaknya ikut andil dalam membentuknya.