Gelombang Misterius dari Greenland yang ‘Mengguncang Dunia’

Pada akhir tahun 2023, para ilmuwan di seluruh dunia dibuat bingung oleh getaran aneh yang muncul setiap 90 detik selama sembilan hari berturut-turut—dan anehnya, pola ini kembali terjadi sebulan kemudian. Getaran ini terekam oleh sensor gempa di berbagai belahan dunia, namun tidak ada penjelasan pasti mengenai sumbernya. Kini, hampir dua tahun kemudian, para peneliti dari Universitas Oxford berhasil memecahkan misteri tersebut dengan bantuan teknologi satelit terbaru, dan hasil penemuan ini dipublikasikan pada 3 Juni 2025 dalam rilis resmi dari University of Oxford.

Penyebab getaran ternyata berasal dari dua tsunami raksasa yang terjadi di Greenland Timur. Tsunami ini dipicu oleh longsoran besar akibat mencairnya gletser di wilayah kutub. Namun, yang membuat fenomena ini unik adalah lokasi kejadiannya—di sebuah fjord, yaitu teluk sempit dan panjang yang terbentuk dari erosi gletser. Bentuk fjord yang seperti lorong tertutup menyebabkan gelombang besar tersebut tidak bisa menyebar keluar, sehingga terjebak dan memantul bolak-balik di dalamnya. Pergerakan air yang terus berosilasi ini menciptakan gelombang berdiri atau seiche, dan gerakannya cukup kuat untuk menyebabkan getaran bumi yang terekam secara global.

Meskipun kejadian ini sangat ekstrem, gelombangnya tidak terlihat secara langsung pada saat itu. Bahkan kapal militer Denmark yang mendatangi fjord tiga hari setelah kejadian tidak melihat adanya gelombang yang mencurigakan. Saat itulah teknologi baru dari satelit Surface Water Ocean Topography (SWOT), yang diluncurkan pada Desember 2022, menjadi kunci penting dalam pemecahan misteri ini. SWOT dilengkapi alat canggih bernama KaRIn (Ka-band Radar Interferometer) yang dapat mengukur permukaan air dengan akurasi tinggi hingga 2,5 meter, membentang di jalur selebar 50 kilometer. Dengan data dari KaRIn, para peneliti memetakan elevasi permukaan air di fjord Greenland dan menemukan bahwa air di sana naik turun dalam arah berlawanan—tanda klasik dari gelombang berdiri.

Peneliti utama, Thomas Monahan, menjelaskan bahwa peristiwa ini adalah contoh nyata dari ekstrem iklim yang muncul akibat perubahan lingkungan yang cepat, terutama di wilayah Arktik yang sulit dijangkau sensor darat. Dalam wawancaranya yang juga dimuat dalam rilis publikasi tersebut, ia menegaskan bahwa teknologi satelit generasi baru sangat penting untuk memahami kejadian-kejadian alam seperti ini, yang dulunya tidak terlihat atau bahkan tidak diketahui. Profesor Thomas Adcock, rekan penulis dari Departemen Teknik Oxford, menambahkan bahwa dengan bantuan kecerdasan buatan dan pemahaman mendalam tentang fisika laut, data dari satelit seperti SWOT akan membuka wawasan baru terhadap tsunami, gelombang badai, dan fenomena laut ekstrem lainnya.

Penemuan ini bukan hanya mengungkap misteri getaran aneh tahun 2023, tetapi juga menjadi peringatan bahwa perubahan iklim bisa menciptakan fenomena luar biasa yang belum pernah kita lihat sebelumnya—bahkan yang cukup kuat untuk mengguncang dunia dari teluk terpencil yang tersembunyi di balik es Greenland.[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *