Peta Polusi Dunia: Kota Mana yang Makin Bersih, Mana yang Makin Kotor?

Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa kota-kota di negara maju seperti di Eropa, Amerika Utara, dan Jepang yang menerapkan kebijakan lingkungan yang ketat, cenderung mengalami penurunan tingkat polusi secara keseluruhan. Ini menjadi bukti nyata bahwa regulasi dan kebijakan yang kuat dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, kota-kota di wilayah yang sedang berkembang—khususnya di Asia Selatan seperti India dan Bangladesh, serta di beberapa bagian Afrika—justru mengalami peningkatan signifikan dalam hal polusi dan emisi karbon. Hal ini sering kali terjadi karena pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri yang sangat cepat, namun tidak dibarengi dengan peraturan dan pengawasan lingkungan yang memadai. Akibatnya, kualitas udara di kota-kota ini terus memburuk, membahayakan kesehatan penduduknya.

Penelitian ini juga menegaskan bahwa teknologi satelit memainkan peran penting dalam proses pemantauan polusi udara secara global. Dengan bantuan penginderaan jauh dari satelit, para peneliti dapat memantau kondisi udara bahkan di wilayah yang sebelumnya sulit diakses atau tidak memiliki sistem pemantauan darat. Hal ini membuka peluang besar bagi negara-negara di seluruh dunia untuk lebih memahami dan menangani masalah polusi udara di wilayah masing-masing.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *