Garis whisker dalam box plot mengajarkan kita pentingnya keseimbangan dalam hidup. Seperti halnya dalam analisis data, kita harus menghindari pandangan yang terdistorsi atau tidak seimbang terhadap dunia ini. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dengan prinsip keseimbangan (wasatiyyah), menjaga hubungan baik dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam. Kehidupan yang penuh ujian harus dihadapi dengan sabar dan syukur, di mana kita tidak hanya fokus pada pencapaian duniawi semata, tetapi juga memprioritaskan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Istilah “whisker” dalam konteks statistik dan visualisasi data, khususnya dalam box plot atau whisker plot, merujuk kepada garis yang menggambarkan distribusi data dalam grafik. Garis whisker ini menghubungkan nilai minimum dan maksimum dari dataset (sepanjang rentang data yang tidak dianggap sebagai pencilan). Namun, untuk lebih memahami asal usul istilah tersebut, kita harus menelusuri sejarahnya dalam perkembangan statistik. Whisker plot pertama kali diperkenalkan oleh statistikawan John Tukey pada tahun 1970-an sebagai bagian dari upayanya untuk memperkenalkan cara-cara baru dalam eksplorasi data. Tukey, yang dikenal sebagai salah satu pelopor dalam bidang statistik eksploratori, memperkenalkan box plot (termasuk garis whisker) untuk memberikan cara yang lebih mudah dan efektif dalam menggambarkan sebaran data.