Regularisasi dalam GAM berfungsi untuk menyaring informasi yang tidak relevan, mirip dengan konsep tashfiyah (penyucian atau penyaringan) dalam Islam. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 222: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” GAM memastikan bahwa hanya informasi yang benar-benar penting digunakan dalam model, sebagaimana Islam mengajarkan penyucian diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Dalam Islam, seseorang wajib memverifikasi informasi sebelum mengambil keputusan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hujurat: 6: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti…” Hal ini sesuai dengan interpretasi model dalam GAM, yang memungkinkan transparansi dan pemahaman yang jelas terhadap hasil analisis.
Empat poin terakhir dalam GAM, yaitu Feature Selection, Penerapan dalam Data Time Series, Penerapan dalam Model Spasial, dan Generalized Additive Mixed Models (GAMMs) mencerminkan prinsip ihsan, yaitu berbuat baik dengan ilmu yang benar. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatu.” (HR. Muslim). GAM dapat digunakan untuk berbagai manfaat umat Islam, seperti analisis ekonomi Islam, kesehatan, dan pendidikan, sehingga memberikan solusi berbasis data yang lebih akurat dan berorientasi pada kebaikan.