Belajar Tawazun dari Model GAM

Dalam Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi harus digunakan untuk kemaslahatan umat serta berlandaskan keseimbangan dan keadilan. Generalized Additive Model (GAM), sebagai salah satu metode dalam analisis data, memiliki sistem algoritma yang secara konseptual mencerminkan berbagai prinsip Islam.

GAM menggunakan pendekatan additif, yang memungkinkan hubungan antara variabel tidak dipaksakan dalam bentuk linier, tetapi mengikuti pola alami data. Hal ini mencerminkan prinsip tawazun (keseimbangan) dalam Islam, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Ar-Rahman: 7-8: “Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keseimbangan), supaya kamu jangan melampaui batas dalam neraca itu.” Islam menekankan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, sebagaimana GAM tidak memaksakan pola tertentu dalam analisis data, tetapi mengikuti sifat alaminya.

Selain itu, GAM menggunakan fungsi halus (spline, kernel smoothing) untuk menangkap hubungan yang kompleks tanpa membuat model terlalu kaku. Ini sejalan dengan prinsip kemudahan (yusr) dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW: “Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang memperberat diri dalam agama ini melainkan dia akan dikalahkan olehnya.” (HR. Bukhari). Seperti halnya Islam memberikan kemudahan dalam hukum syariah, GAM memberikan fleksibilitas dalam analisis data tanpa membebani model dengan aturan yang terlalu kaku.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *