Mineral kritis memiliki peran penting dalam keamanan dan perkembangan teknologi suatu negara. Gambar ini menunjukkan distribusi mineral kritis yang dimiliki oleh China, Uni Eropa (EU), dan Amerika Serikat (AS).
China
China mendominasi dalam pengolahan mineral dengan mengendalikan 100% produksi beberapa mineral dunia. Negara ini juga memiliki lebih dari 50% cadangan mineral grafis, hampir 60% litium, dan sekitar 40% tembaga. Beberapa mineral kritis yang dimiliki oleh China antara lain Emas (Au), Besi (Fe), dan Aluminium (Al).
Uni Eropa (EU)
Uni Eropa sangat bergantung pada impor bahan baku mineral karena memiliki sedikit cadangan domestik. Namun, EU adalah importir besar batu bara kokas yang digunakan dalam produksi baja. Beberapa mineral kritis yang dimiliki oleh EU antara lain Emas (Au), Fosfor (P), dan Antimon (Sb).
Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat memiliki berbagai jenis mineral tetapi terus menghadapi tantangan dalam memastikan keamanan pasokannya. Beberapa mineral kritis yang dimiliki oleh AS antara lain Emas (Au), Uranium (U), dan Aluminium (Al).
Pemerintah masing-masing negara merumuskan daftar mineral kritis sesuai dengan kebutuhan industri mereka dan evaluasi strategis terhadap risiko pasokan. Dengan memahami distribusi dan kebutuhan mineral kritis ini, setiap negara dapat merencanakan strategi mereka dalam menghadapi tantangan keamanan dan perkembangan teknologi di masa depan.