Emisi CO2 per Kapita dan GDP

Sumber: OurWorldInData

Gambar di atas menunjukkan perubahan dalam emisi CO2 per kapita dan GDP di enam negara berbeda dari tahun 1990 hingga 2021. Data ini menggambarkan bagaimana emisi CO2 dan GDP berkembang seiring waktu, memberikan gambaran tentang dampak aktivitas ekonomi terhadap lingkungan.

Setiap grafik menunjukkan tiga garis yang mewakili GDP per kapita (hijau), emisi CO2 berbasis produksi per kapita (biru), dan emisi CO2 berbasis konsumsi per kapita (oranye). Emisi berbasis konsumsi adalah emisi nasional yang telah disesuaikan untuk perdagangan. Ini mengukur emisi bahan bakar fosil dan industri. Perubahan penggunaan lahan tidak termasuk.

Berikut adalah beberapa temuan penting berdasarkan data tersebut:

  • Inggris: Terlihat penurunan signifikan dalam emisi CO2 berbasis produksi dan konsumsi per kapita, sementara GDP per kapita terus meningkat.
  • Perancis: Pola yang sama terlihat di Perancis, dengan penurunan emisi CO2 dan peningkatan GDP per kapita.
  • Jerman: Meskipun ada penurunan emisi CO2 berbasis produksi, emisi CO2 berbasis konsumsi per kapita relatif stabil. Sementara itu, GDP per kapita terus meningkat.
  • Swedia: Swedia menunjukkan penurunan emisi CO2 berbasis produksi dan konsumsi per kapita yang signifikan, sementara GDP per kapita meningkat.
  • Amerika Serikat: AS menunjukkan penurunan emisi CO2 berbasis produksi per kapita, tetapi emisi CO2 berbasis konsumsi per kapita relatif stabil. GDP per kapita terus meningkat.
  • Finlandia: Finlandia menunjukkan penurunan emisi CO2 berbasis produksi dan konsumsi per kapita, sementara GDP per kapita meningkat.

Data ini menunjukkan bahwa banyak negara telah berhasil mengurangi emisi CO2 mereka sambil tetap meningkatkan GDP per kapita. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dicapai tanpa peningkatan proporsional dalam emisi CO2. Namun, masih ada tantangan, terutama dalam mengurangi emisi CO2 berbasis konsumsi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *