Saat itu, saya menyaksikan langsung kepiawaian beliau merakit wahana riset skala laboratorium dari berbagai peralatan yang disiapkan LPTK yang tidak benar-benar bisa dipasang secara otomatis. Beliau juga yang membuatkan desain (lay out), sehingga nampak lebih sederhana. Bersama rekan beliau (Bu Rahmadani) dan asisten beliau (Bung Fajar), akhirnya wahana riset akuarial skala mini untuk bambu laut dapat dioperasikan.
Seiring dengan perubahan anggaran riset di LPTK pada tahun 2017 yang mengharuskan penyesuaian beberapa kegiatan perekayasaan di LPTK, kami mengintegrasikan beberapa kegiatan riset yang serumpun, hingga lahirnya kegiatan dengan skema terpadu: ex-situ dan in situ untuk desain teknologi budidaya bambu laut.
Pada skala ex-situ, LPTK menyiapkan aquarium yang untuk penumbuhan bambu laut. Hasil perlakuan ex-situ ditindaklanjuti dengan kegiatan in-situ di salah satu area perairan di Pulau Wangi-Wangi. Pada kegiatan ex-situ inilah, beliau banyak memberikan masukan, sejak pemasangan peralatan aquarium hingga desain substrat. Beberapa tenaga teknis LPTK mendapatkan transfer keterampilan beliau, khususnya teknis perakitan dan maintenance akuarium.