Kacamata Supraverse

Gates melihat bahwa Pandemi COVID-19 telah merevolusi tempat kerja, dengan lebih banyak perusahaan yang menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang ingin bekerja dari jarak jauh (work from home atau work from anywhere).

Dunia metaverse yang diprediksi akan segera terwujud, pertemuan akan berlangsung secara virtual yang dihadiri secara ‘langsung’ oleh karakter pengguna yang berwujud 3D. Pengguna juga bisa saling berinteraksi dengan avatar kolega kerja mereka.

Bahkan dunia metaverse ini, untuk pertama kalinya telah dimanfaatkan jasanya oleh pasangan dari Amerika Serikat, Traci (52) dan Dave Gagnon (60) untuk melangsungkan pernikahan virtual. Upacara pernikahannya pun disiapkan oleh Virbela, perusahaan yang membangun lingkungan virtual untuk bekerja, belajar maupun membuat acara.

Hanya saja, dunia metaverse akan merubah struktur interaksi manusia, bahkan kepribadian manusia.

Manusia dalam kesendirinnya disiapkan fasilitas untuk berselancar bebas secara emosi ‘penuh’ yang menyandera kesadarannya untuk berinteraksi dengan berbagai suasana yang merupakan habitat dan kebiasaannya. Kenapa? Karena mesin Artificial Intelligence (AI) memanjakannya dengan pelayanan sesuai kesukaannya.

Bekerjanya mesin AI tersebut, dampaknya sudah bisa kita bayangkan sejak awal, bahwasanya mesin-mesin kapitalisme yang dimasukan sebagai salah satu karakter dasar dunia metaverse yang dikembangkan saat ini, akan ‘menahan’ manusia, khususnya generasi muda dalam jebakan teknologi mereka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *