Ecosystem Restoration

Namun, yang patut direnungkan adalah tentang fakta ka’bah sebagai Pusat Bumi.

Adalah Prof Hussain Kamel (Peneliti dari Mesir) dan Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayid, salah satu anggota Haiah al-I’jaz al-ilmi lil Quran wa as-Sunah (Majelis Keajaiban Ilmiyah Alquran dan sunah) mengemukakan fakta, bahwa Mekkah merupakan pusat bumi.

Fakta tersebut, menurutnya selaras dengan firman Allah SWT dalam QS. Asy-Syura[42]:7, “Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk Ummul Quro dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.”

Kata Ummul Quro pada ayat di atas, yang diartikan sebagai Kota Mekkah, sebagian para penafsir memaknainya relevan dengan makna sebagai Pusat Bumi.

Fakta ini memperkuat pemahaman kita tentang makna thawaf dalam peristiwa haji, yang dilaksanakan setiap tahunnya. Bahwa sesungguhnya gerakan thawaf jamaah haji, mengelilingi ka’bah bukanlah peristiwa biasa. Akan tetapi, gerakan thawaf tersebut, membawa energi yang luar biasa bagi bumi yang kita tempati ini.

Agus Mustofa mengistilahinya dengan sebutan Spiritual Cosmology.

Selain itu lokasi Ka’bah adalah tegak lurus dengan Baitul Makmur, tempat para malaikat melakukan thawaf di langit.

Dengan demikian, berkurangnya manusia yang melaksanakan ibadah haji dan umroh di Mekkah setiap tahunnya, tidak hanya mengurangi pencapaian ibadah haji dan umroh bagi kaum muslimin di seluruh dunia, tetapi bisa saja berhubungan dengan kondisi bumi kita.

Tercatat bahwa, sejak 2020, ketika Pandemi Corona terjadi di berbagai belahan bumi, termasuk Arab Saudi, maka jumlah jamaah haji di Mekkah mengalami penurunan yang sangat drastis.

Sebelumnya setiap tahun, jumlah jamaah haji di Mekkah bisa mencapai 2,4 juta orang. Namun, dalam ibadah haji tahun 2020, dengan alasan pandemi Covid-19, pemerintah Saudi memutuskan hanya mengizinkan sebanyak 10.000 orang. Itu pun cuma untuk warga negara Saudi dan warga negara lain yang bermukim di Tanah Suci.

Itu berarti terjadi pengurangan sebanyak 99% jamaah haji yang melakukan thawaf. Dan kita meyakini bahwa keadaan demikian ini tidak baik bagi kaum muslimin, bahkan tidak baik untuk seluruh manusia dan planet bumi yang dihuninya.

Ditambah lagi tahun ini, Kementerian Agama Republik Indonesia memutuskan kembali tidak mengirim jamaah pada ibadah haji 2021 tahun ini. Penundaan ini menjadi yang kedua setelah tahun lalu (tahun 2020), pemerintah juga tak mengirim jamaah haji karena pandemi virus corona.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *