
George Beadle adalah seorang ahli genetika asal Amerika Serikat yang dikenal luas karena penemuannya mengenai peran gen dalam mengatur proses biokimia di dalam sel. Lahir pada 22 Oktober 1903 di Wahoo, Nebraska, Beadle tumbuh di sebuah peternakan milik keluarganya. Ibunya meninggal saat ia masih berusia empat tahun, dan kemudian kakak laki-lakinya juga meninggal pada 1913. George bersama adik perempuannya dibesarkan oleh sang ayah, Chauncey Elmer Beadle, dengan bantuan para penjaga rumah tangga. Awalnya, sang ayah berharap George akan meneruskan usaha bertani keluarga mereka. Namun, berkat dorongan seorang guru sains di sekolah menengahnya, Bess MacDonald, George memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
George menempuh pendidikan di College of Agriculture di Lincoln, Nebraska, dan lulus dengan gelar Sarjana Sains pada 1926. Ia kemudian meraih gelar Magister Sains setahun berikutnya. Pada tahun 1931, George memperoleh gelar doktor di Cornell University setelah meneliti perilaku kromosom pada jagung. Penelitiannya ini semakin menguatkan minatnya pada genetika.
Perjalanan karier George Beadle sangatlah panjang dan penuh prestasi. Ia sempat bekerja di California Institute of Technology (Caltech), Harvard University, dan Stanford University. Di Stanford inilah, bersama Edward Lawrie Tatum, ia melakukan penelitian yang mengantarkannya meraih Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada 1958. Mereka menggunakan jamur merah Neurospora crassa yang disinari sinar-x untuk menimbulkan mutasi. Penelitian mereka menunjukkan bahwa setiap gen berperan dalam pembentukan satu enzim tertentu yang memungkinkan terjadinya satu reaksi kimia di dalam sel. Penemuan ini dikenal dengan sebutan “satu gen-satu enzim”.
Selain meneliti jamur, sebelumnya Beadle juga sempat meneliti lalat buah Drosophila di Paris bersama Boris Ephrussi untuk memahami perkembangan pigmen mata. Namun, ia kemudian beralih ke organisme yang lebih sederhana demi mempermudah penelitiannya.
Di samping penelitiannya, George juga dikenal sebagai penulis. Salah satu buku karyanya yang ditujukan untuk anak muda berjudul The Language of Life: An Introduction to the Science of Genetics, diterbitkan pada 1966. Sepanjang kariernya, ia menerima banyak penghargaan, termasuk Albert Lasker Award, Dyer Award, dan Albert Einstein Commemorative Award. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi ilmiah bergengsi, seperti National Academy of Sciences dan Royal Society of London.
Dalam kehidupan pribadinya, George menikah dua kali. Dari pernikahan pertamanya dengan Marion Hill, seorang ahli botani, ia dikaruniai seorang putra bernama David. Setelah bercerai, ia menikah lagi dengan Muriel McClure, seorang penulis. George pensiun pada 1968, tetapi tetap aktif meneliti asal-usul tanaman jagung. Sayangnya, pada 1981 ia mulai menderita penyakit Alzheimer dan akhirnya meninggal dunia pada 9 Juni 1989 dalam usia 85 tahun.
George Beadle dikenang sebagai ilmuwan yang berhasil membuka tabir hubungan gen dan enzim, memberikan sumbangsih besar pada perkembangan genetika modern, dan menginspirasi generasi ilmuwan sesudahnya.[]