William Bayliss: Ilmuwan Lembut Penemu Hormon Pertama Dunia

William Maddock Bayliss bukanlah sosok yang banyak dikenal di luar dunia sains, namun jasanya sangat besar bagi dunia medis dan biologi modern. Ia adalah ahli fisiologi asal Inggris yang bersama rekannya, Ernest Starling, menemukan hormon pertama yang dikenal manusia: secretin. Penemuan ini membuka gerbang baru dalam ilmu kedokteran, khususnya dalam memahami bagaimana tubuh manusia bekerja melalui zat-zat kimia alami yang disebut hormon.

Bayliss lahir pada 2 Mei 1860 di Butcroft, Wednesbury, Inggris. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Moses Bayliss, seorang pengusaha pabrik baut, dan Jane Maddock. Masa kecilnya dihabiskan di Wolverhampton, di mana ia sempat magang di rumah sakit lokal agar tertarik pada dunia medis. Meskipun ia tidak menyelesaikan masa magangnya, bibit ketertarikannya terhadap ilmu tubuh manusia sudah tumbuh. Ia melanjutkan pendidikan ke University College London pada 1881, lalu ke Wadham College, Oxford, empat tahun kemudian untuk mempelajari ilmu alam, khususnya fisiologi, yang kala itu merupakan bidang yang sedang berkembang pesat.

Setelah menyelesaikan pendidikan, Bayliss menjadi pengajar di University College London selama hampir 24 tahun. Di sanalah ia bekerja sama dengan Ernest Starling dan membuat penemuan penting: ketika makanan menyentuh usus halus, tubuh mengeluarkan secretin, sebuah zat yang melalui aliran darah memberi sinyal ke pankreas agar menghasilkan cairan pencernaan. Cairan ini sangat penting untuk membantu tubuh mencerna makanan. Dari penemuan inilah, mereka menciptakan istilah “hormon”, yang berasal dari bahasa Yunani hormao yang berarti “membangkitkan” atau “merangsang”.

Penemuan mereka menjadi tonggak sejarah dalam ilmu biologi, karena sebelumnya belum ada konsep bahwa tubuh memiliki zat kimia pembawa pesan antarorgan. Berkat penelitian ini, berdirilah “Bayliss Clubs” di Amerika Serikat untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang peran penting kimia dalam kehidupan.

Namun, pencapaian mereka tidak lepas dari kontroversi. Pada 1903, eksperimen yang dilakukan terhadap seekor anjing cokelat memicu kemarahan masyarakat pecinta binatang. Tuduhan terhadap Bayliss mencuat dalam peristiwa yang dikenal sebagai “Brown Dog Affair.” Ia dituduh melakukan viviseks—operasi pada hewan hidup tanpa anestesi. Bayliss membantah keras tuduhan ini, membawa kasusnya ke pengadilan, dan menang. Ia kemudian menyumbangkan £2.000 kepada universitas untuk mendukung penelitian fisiologi dan menulis tentang pentingnya memperlakukan hewan dengan baik dalam eksperimen ilmiah.

Pada tahun 1912, Bayliss diangkat sebagai Profesor Fisiologi Umum di University College London. Selain hormon, ia juga berjasa dalam pengembangan terapi kejut pascaoperasi dengan injeksi garam-gum, yang terbukti menyelamatkan banyak nyawa selama Perang Dunia I akibat luka berat.

Puncak karyanya adalah buku klasik Principles of General Physiology yang terbit dalam empat edisi. Buku ini menjadi pegangan utama dalam dunia fisiologi. Sayangnya, ketika kondisi kesehatannya memburuk, tidak ada ilmuwan lain yang mampu menyusun ulang isi bukunya dengan ketelitian seperti yang ia lakukan, karena betapa mendalam dan luasnya pengetahuan yang ia miliki.

Di luar laboratorium, kehidupan pribadi Bayliss juga menarik. Ia menikahi Gertrude Starling, saudari dari rekannya Ernest Starling. Mereka memiliki empat anak, dan salah satunya, Leonard Ernest Bayliss, mengikuti jejak sang ayah sebagai ahli fisiologi. Bayliss dan istrinya dikenal ramah dan aktif membantu kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar pabrik keluarganya di Cable Street, Wolverhampton. Ia dikenang sebagai sosok rendah hati, ramah, dan sangat menghargai orang lain lebih daripada dirinya sendiri.

William Bayliss wafat pada tahun 1924 di London. Sebagai penghormatan atas jasanya, pada tahun 1979 dibentuklah Bayliss and Starling Society yang fokus pada penelitian sistem saraf pusat dan peptida. Warisan intelektualnya terus hidup, dan perannya sebagai pelopor hormon tetap menjadi tonggak sejarah penting dalam ilmu kedokteran modern.[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *