Efek El Niño dan Ketidakpastian Masa Depan
Para peneliti juga menemukan bahwa lautan sangat sensitif terhadap perubahan iklim musiman. Fenomena El Niño dan La Niña secara drastis mengubah produktivitas primer laut. Sebaliknya, tanaman darat lebih stabil terhadap perubahan ini.
Sejak 2015, serangkaian peristiwa La Niña memicu kebangkitan sementara produksi alga laut. Namun, ini tidak cukup untuk membalik tren jangka panjang. Keseimbangan bumi masih tetap berat sebelah.
Karena itu, kita tidak bisa hanya bergantung pada daratan untuk menyerap karbon. Jika laut terus menurun, krisis iklim akan sulit dihindari. Laut dan darat perlu dijaga secara bersamaan.
Analisis Data dan Teknologi Satelit
Penelitian ini menggunakan data dari enam sistem satelit berbeda. Tiga sistem memantau darat, dan tiga memantau lautan. Data dikumpulkan selama 19 tahun, dari 2003 hingga 2021.
Satelit mengukur “kehijauan” permukaan bumi—indikator jumlah klorofil. Lalu, model komputer menghitung produktivitas primer berdasarkan suhu, cahaya, dan curah hujan. Hasilnya sangat akurat untuk memetakan perubahan jangka panjang.