Pasar baterai air diprediksi tumbuh hingga lebih dari 10 miliar dolar pada tahun 2030. Ini membuktikan bahwa dunia mencari solusi yang aman, murah, dan berkelanjutan. Penemuan KAUST membawa harapan besar dalam mewujudkan itu semua.
Namun, penelitian ini baru langkah awal. Masih banyak riset lanjutan yang harus dilakukan. Tapi, temuan ini sudah menunjukkan arah jelas bahwa solusi cerdas tidak harus rumit.
Dengan baterai yang lebih tahan lama, pengguna tidak perlu sering ganti baterai. Ini mengurangi limbah elektronik dan menghemat biaya. Di sisi lain, pabrik juga bisa memproduksi baterai lebih efisien.
Jika teknologi ini diterapkan secara luas, kita bisa melihat revolusi besar dalam dunia penyimpanan energi. Mobil listrik, rumah pintar, dan panel surya akan menjadi lebih hemat dan awet.
Harapan dari Dunia Akademik
Profesor Alshareef dan timnya tidak bekerja sendirian. Para ilmuwan lain seperti Omar Mohammed, Omar Bakr, Xixiang Zhang, dan Mani Sarathy juga berperan dalam riset ini. Mereka semua percaya bahwa masa depan energi ada di tangan teknologi baterai yang lebih baik.