Umar juga dikenal sebagai sahabat dekat Rasulullah SAW, yang sering kali menjadi penegas wahyu dengan pendapatnya yang tajam. Dalam banyak peristiwa penting, Umar hadir sebagai pendamping setia Nabi, dan setelah wafatnya Nabi, ia menjaga arah perjalanan umat Islam agar tetap sesuai ajaran yang lurus.
Dalam sejarah dunia, jarang ditemukan pemimpin yang mampu menggabungkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kerendahan hati seperti Umar bin Khattab. Ia tidak hanya memimpin secara administratif, tapi juga secara spiritual. Ia menjadi jembatan antara keadilan hukum dan kelembutan nurani.
Setelah Umar wafat, dunia Islam berkabung. Banyak rakyat yang menangis bukan karena kehilangan penguasa, tetapi kehilangan figur ayah yang membela mereka. Pemimpin yang tidak berjarak, yang mau duduk bersama rakyat miskin dan mendengar keluh kesah mereka tanpa merasa terganggu.
Kepemimpinan Umar tidak dibangun dari kekayaan atau pencitraan. Ia dibangun dari keteladanan, dari keberanian menegakkan kebenaran meski bertentangan dengan kepentingan pribadi. Ia adalah simbol keberanian moral yang bisa menjadi panutan sepanjang masa.