Mengapa Amerika Tetap ‘Membeku’ di Tengah Pemanasan Global

Dengan memahami pola polar vortex di stratosfer, para ilmuwan kini dapat meningkatkan kemampuan dalam memprediksi cuaca jangka panjang. Informasi ini sangat berguna untuk membantu kota, jaringan listrik, dan sektor pertanian dalam mempersiapkan diri menghadapi musim dingin ekstrem, meskipun iklim secara keseluruhan terus memanas.

Penelitian ini didanai oleh hibah NSF-BSF Amerika Serikat yang diberikan kepada Prof. Chaim Garfinkel dari Hebrew University dan Prof. Judah Cohen dari AER & MIT. Hasil temuan mereka dianggap sangat penting dalam memahami hubungan antara dinamika stratosfer dan cuaca musim dingin di permukaan bumi.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika polar vortex di ketinggian atmosfer Kutub Utara sangat berpengaruh terhadap munculnya musim dingin ekstrem di Amerika. Kedua pola vortex yang berbeda tersebut bisa menjadi faktor utama dalam menentukan wilayah mana yang akan diterjang udara kutub pada musim dingin berikutnya.

Masyarakat awam biasanya hanya melihat musim dingin yang ekstrem sebagai kejadian biasa, namun penelitian ini membuktikan bahwa fenomena tersebut sebenarnya merupakan dampak dari pola atmosfer yang terjadi jauh di atas langit Arktik. Dengan pemahaman ini, langkah mitigasi dan antisipasi bisa dilakukan secara lebih akurat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *