Mengapa Amerika Tetap ‘Membeku’ di Tengah Pemanasan Global

Temuan yang paling mengejutkan adalah sejak tahun 2015, wilayah barat laut Amerika justru mengalami musim dingin yang lebih dingin dibandingkan biasanya, meskipun dunia secara umum semakin panas. Para ilmuwan mengaitkan fenomena ini dengan meningkatnya frekuensi pola vortex yang bergeser ke arah barat, yang juga bertepatan dengan fase negatif kuat dari siklus El Niño/Southern Oscillation (ENSO), salah satu penggerak utama iklim global.

Peneliti menjelaskan bahwa perubahan iklim tidak selalu berarti pemanasan di semua tempat sepanjang waktu. Justru perubahan ini memicu pergeseran cuaca ekstrem yang kompleks dan terkadang tidak terduga, tergantung pada dinamika atmosfer yang terjadi di tingkat global.

Studi ini juga membantu menjelaskan mengapa daerah seperti Montana, dataran luas di Amerika, hingga Texas pernah mengalami gelombang dingin parah seperti pada Februari 2021, yang menelan korban jiwa dan menyebabkan kerugian besar secara ekonomi. Sementara di sisi lain, beberapa wilayah Amerika mengalami musim dingin yang lebih hangat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *