Mengapa Amerika Tetap ‘Membeku’ di Tengah Pemanasan Global

Tim ilmuwan internasional dalam penelitian ini melibatkan Prof. Chaim Garfinkel dari Hebrew University, Dr. Laurie Agel dan Prof. Mathew Barlow dari University of Massachusetts, Prof. Judah Cohen dari MIT dan AER, Karl Pfeiffer dari Atmospheric and Environmental Research Hampton, Prof. Jennifer Francis dari Woodwell Climate Research Center, dan Prof. Marlene Kretchmer dari University of Leipzig. Mereka berhasil membuktikan bagaimana dua pola polar vortex yang berbeda dapat memicu musim dingin ekstrem di wilayah Amerika.

Menurut para peneliti, masyarakat umum sering kali mendengar istilah ‘polar vortex’ ketika cuaca musim dingin menjadi ekstrem, tetapi tidak banyak yang memahami bagaimana variasi di dalam vortex tersebut dapat mempengaruhi lokasi dan waktu terjadinya cuaca dingin ekstrem. Oleh karena itu, tim ilmuwan ini melakukan penelitian lebih dalam untuk memahami pengaruh pola polar vortex terhadap musim dingin di Amerika.

Pola polar vortex yang pertama mendorong massa udara dingin ke wilayah Kanada bagian barat dan menyebabkan udara kutub menyerbu wilayah barat laut Amerika. Sedangkan pola kedua mendorong vortex ke arah Samudera Atlantik Utara sehingga menyebabkan udara dingin ekstrem menyebar ke wilayah Amerika Tengah dan Timur. Kedua pola ini terkait dengan cara gelombang atmosfer bergerak di seluruh dunia, yang pada akhirnya mengubah pola jet stream dan menarik udara kutub ke wilayah selatan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *