Umar Sang Arsitektur Waktu Dunia Islam

Pada tahun 638 Masehi, dunia Islam tengah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Namun di balik kemajuan itu, muncul satu masalah penting yang cukup mengganggu roda pemerintahan: tidak adanya sistem penanggalan resmi. Surat-surat resmi negara, catatan keuangan, dan penjadwalan berbagai urusan administratif kerap kali membingungkan karena tidak ada patokan waktu yang pasti. Peristiwa-peristiwa penting dicatat tanpa tanggal yang seragam. Bahkan, surat dari Abu Musa Al-Asy’ari—gubernur Basrah—yang diterima Umar menjadi salah satu pemicu keresahan itu. Isi surat tersebut meminta kejelasan waktu dalam dokumen-dokumen resmi karena ia mengalami kesulitan menentukan tanggal-tanggal tertentu.

Menanggapi hal itu, Umar bin Khattab menyadari bahwa sebuah negara besar, apalagi yang berbasis pada agama dan hukum seperti Islam, tak bisa berjalan tanpa sistem kalender yang jelas. Kalender bukan hanya tentang menghitung hari, tapi juga tentang menjaga keteraturan, mengenang sejarah, dan membangun identitas bersama. Umar mengumpulkan para sahabat senior dan mengadakan musyawarah besar guna menentukan sistem penanggalan resmi untuk umat Islam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *