Insinyur Mikrobioma Laut

Di kedalaman laut tropis, terdapat pemandangan unik yang menyerupai salon kecantikan bawah air. Di sana, ikan-ikan besar seperti antrean pelanggan menunggu giliran untuk dibersihkan oleh ikan-ikan kecil yang dikenal sebagai ikan pembersih. Salah satu yang paling terkenal adalah ikan gobi pembersih, ikan mungil seukuran jari kelingking dengan garis mencolok di tubuhnya. Mereka tidak hanya membersihkan sisik ikan lain dari parasit dan bakteri, tapi juga memberikan sentuhan menenangkan layaknya pijatan kecil. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa peran mereka mungkin jauh lebih besar: mereka bisa menjadi insinyur mikrobioma laut.

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of California, Davis, bekerja sama dengan Woods Hole Oceanographic Institute dan University of Miami Rosenstiel School, menggali lebih dalam tentang dampak keberadaan ikan pembersih terhadap keanekaragaman mikroba di ekosistem terumbu karang. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Marine Ecology Progress Series pada Juni 2025. Para peneliti bertanya-tanya, apakah stasiun pembersih ini seperti klinik kesehatan yang bisa menyebarkan penyakit, atau justru pusat penyebaran mikroba yang menguntungkan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan melakukan eksperimen di dua lokasi terumbu karang di Karibia, yaitu Puerto Rico dan St. Croix. Mereka secara sementara menghilangkan ikan gobi pembersih dari beberapa lokasi dan membandingkan komposisi mikroba dan kadar nutrisi di air dengan lokasi lain yang masih memiliki ikan pembersih. Penelitian ini juga memperhatikan ikan damselfish, pelanggan tetap dari para pembersih laut itu.

Hasilnya cukup menarik. Lokasi yang masih memiliki ikan pembersih cenderung lebih ramai dikunjungi oleh berbagai jenis ikan dibandingkan lokasi yang ikannya dihilangkan. Selain itu, perbedaan signifikan ditemukan dalam keragaman mikroba yang hidup di air di sekitar terumbu karang. Namun, para peneliti juga menemukan bahwa efek tersebut tidak selalu sama. Faktor seperti jenis substrat dan kondisi lingkungan terumbu turut memengaruhi bagaimana ikan pembersih membentuk komunitas mikroba di sekitarnya. Setiap terumbu karang memiliki “sidik jari mikroba” yang unik, dan keberadaan ikan pembersih tampaknya ikut andil dalam membentuknya.

Studi ini menyoroti bahwa meskipun ukurannya kecil, ikan pembersih memiliki dampak besar pada kesehatan dan keseimbangan lingkungan laut. Mereka bukan hanya pemakan parasit, tetapi juga berperan dalam menyebarkan atau bahkan mengatur mikroba yang ada di sekitar terumbu karang. Penelitian ini membuka jalan untuk memahami lebih lanjut bagaimana mikroorganisme berpindah dan berinteraksi dalam ekosistem laut yang kompleks. Hal ini penting, karena mikroba memainkan peran penting dalam fenomena seperti pemutihan karang yang kian sering terjadi akibat perubahan iklim.

Penelitian ini didukung oleh National Science Foundation, WHOI, serta lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi dari Portugal. Tim peneliti percaya bahwa dengan memahami lebih dalam peran ikan pembersih dalam ekosistem mikroba laut, kita bisa menemukan cara-cara baru untuk menjaga dan memulihkan kesehatan terumbu karang di seluruh dunia.[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *