
Peneliti dari Universitas Reading dan Umeå University telah menemukan sebuah pola global yang mengejutkan: di mana pun di Bumi ini, kehidupan mengikuti aturan yang sama. Terlepas dari apakah makhluk hidup itu berupa pohon, capung, burung, atau ikan pari laut, semuanya cenderung berkelompok dalam wilayah kecil yang disebut “titik panas keanekaragaman hayati”, lalu menyebar secara perlahan ke wilayah sekitarnya—namun semakin jauh, semakin sedikit spesies yang bisa bertahan.
Temuan ini menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati dunia sebenarnya tidak tersebar secara acak, melainkan sangat terorganisir mengikuti pola tertentu. Wilayah-wilayah inti ini—yang menjadi tempat konsentrasi kehidupan tertinggi—memberikan kondisi lingkungan paling ideal bagi spesies untuk berkembang dan bertahan. Dari sinilah kehidupan menyebar, meskipun tidak semua spesies mampu bertahan di luar zona inti tersebut.
Peneliti utama Rubén Bernardo-Madrid dari Umeå University menyatakan bahwa pola ini berlaku di setiap wilayah geografis besar (bioregion) di dunia. Menurutnya, inti wilayah keanekaragaman hayati ini menjadi sumber utama penyebaran spesies, semacam “jantung kehidupan” yang memancarkan keberagaman ke seluruh penjuru wilayah.