Kebijakan Umar bin Abdul Aziz Menyelamatkan Negara dari Pejabat yang Buruk

Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz juga membawa kemuliaan yang besar. Ia dihormati bukan karena kekayaan atau kekuasaan, tetapi karena keteguhan dalam berpegang pada ajaran Al-Qur’an dan hadits Nabi. Dalam pandangannya, kehormatan sejati hanya bisa diraih jika seseorang berpegang pada wahyu, bukan pada kekuasaan atau status sosial. Maka sejarah mencatatnya sebagai pemimpin yang bukan hanya sukses secara politik, tapi juga secara spiritual dan moral.

Berkah kepemimpinannya pun nyata dalam kehidupan masyarakat. Keadilan ditegakkan, harta negara dijaga, dan kesejahteraan merata. Allah menjanjikan keberkahan bagi siapa saja yang beriman dan bertakwa. Dan Umar membuktikan bahwa janji itu bukan isapan jempol. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kemakmuran, bahkan konon tidak ada orang miskin yang layak menerima zakat karena semua kebutuhan telah tercukupi. Ini bukan sekadar kebetulan, tapi hasil dari kepemimpinan yang menempatkan keadilan dan ketakwaan di atas segalanya.

Umar bin Abdul Aziz telah memberi pelajaran penting bagi bangsa mana pun yang ingin bangkit dan makmur. Ia membuktikan bahwa negara bisa selamat dari kehancuran jika pemimpinnya bersih, adil, dan takut kepada Tuhan. Kebijakan yang ia jalankan bukan hanya menyentuh aspek administratif, tapi juga menyentuh hati nurani masyarakat. Keberhasilannya bukan hasil manipulasi atau tipu daya, melainkan buah dari kejujuran, integritas, dan pengabdian total kepada agama dan umat.[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *