Emas Sebagai Aset Safe-Haven Selama Resesi

Sumber: Elements

Emas telah lama dianggap sebagai aset safe-haven bagi investor saat terjadi resesi. Dalam grafik ini, kita bisa melihat bagaimana harga emas berperilaku selama periode resesi sejak tahun 1970 hingga 2022.

Pada tahun 1973, 1981, 1990, dan 2001, harga emas mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan paling mencolok terjadi pada resesi tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 melanda dunia; harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Data kuantitatif menunjukkan bahwa selama resesi tahun 1973, harga emas naik sebesar +66%, dan S&P turun -48%. Pada resesi tahun 1981, emas naik +11% sementara S&P turun -27%. Selama resesi tahun 1990 dan 2001, emas mengalami kenaikan masing-masing +7% dan +5%, sementara indeks S&P mengalami penurunan.

Resesi global pada tahun 2008 menyebabkan harga emas naik +24%, sedangkan S&P turun drastis sebesar -57%. Namun fenomena yang paling menonjol adalah pada resesi tahun 2020 ketika harga emas meroket hingga +22% dalam waktu singkat.

Grafik di atas memberi gambaran jelas bahwa meskipun indeks saham seperti S&P sering kali jatuh drastis selama periode resesi, harga emas cenderung stabil atau bahkan meningkat. Ini membuktikan peranannya sebagai aset safe-haven yang dapat melindungi nilai portofolio investor saat pasar saham menghadapi tekanan besar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *