Emisi Kendaraan: Listrik vs Mesin Pembakaran

Sumber: Elements

Kendaraan listrik, hibrida, dan mesin pembakaran internal memiliki perbedaan signifikan dalam emisi siklus hidup mereka. Berikut ini adalah analisis perbandingan emisi karbon dioksida (CO2e) antara ketiga jenis kendaraan tersebut.

Manufaktur Baterai dan Kendaraan

Kendaraan listrik menghasilkan 5 tCO2e pada tahap manufaktur baterai dan 9 tCO2e pada tahap manufaktur kendaraan. Kendaraan hibrida memiliki emisi 9 tCO2e pada tahap manufaktur baterai dan juga 9 tCO2e pada proses pembuatan kendaraannya. Sedangkan, kendaraan dengan mesin pembakaran internal mencatatkan angka 10 tCO2e hanya pada tahap produksi.

Produksi Bahan Bakar/Elektrisitas

Emisi dari kendaraan listrik mencapai puncaknya di sini dengan 26 tCO2e. Kendaraan hibrida menghasilkan 12 tCO2e. Mesin pembakaran internal memiliki emisi sebesar 13 tCO2e.

Pemeliharaan

Semua jenis kendaraan memiliki emisi yang sangat rendah pada tahap pemeliharaan.

Total Emisi Siklus Hidup

Kendraaan listrik memiliki total emisi terendah yaitu sebesar 41t CO2e. Hibrida mencatatkan total emisi sebesar 48t CO2e. Sementra itu, mesin pembakaran internal memiliki total tertinggi yaitu sebesar 56t CO2e.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam jangka panjang, kendala utama penggunaannya adalah tingginya emsi yang dihasilkan saat produksi bahan bakar/elektrisitas. Namun, jika dilihat dari total emisi siklus hidup, kendaraan listrik memiliki emisi terendah dibandingkan dengan kendaraan hibrida dan mesin pembakaran internal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *